top of page

TENTANG KAMI

JPII Youth Indonesia adalah Komunitas Katolik untuk Profesional Muda untuk membantu satu sama lain menemukan, menumbuhkan, dan menguatkan iman Katolik. Kami percaya bahwa Kristus memanggil dari kita untuk mendekat kepada Dia dan tinggal di dalam-Nya, serta menghidupi iman kita dan melayani-Nya sambil menjalani hidup kita sebagai umat Katolik modern.

MISI KAMI

Visi JPII Youth adalah bahwa setiap orang muda Katolik bertemu dengan Kristus dan tinggal di dalam-Nya, serta memberitakan Injil melalui kehidupan mereka.

 

Misi JPII Youth adalah menyediakan landasan bagi kaum muda untuk bertemu dengan satu sama lain dalam perjalanan hidup Katolik mereka, belajar lebih banyak tentang keyakinan Katolik, dan menumbuhkan iman mereka.

SIAPA KAMI

Kami adalah komunitas orang muda Katolik yang mayoritas berada pada rentang umur pertengahan 20-an sampai awal 40-an yang berasal dari berbagai latar belakang, tapi disatukan dalam iman akan Kristus. Fokus kami adalah membangun komunitas spiritual di mana kita dapat mendukung satu sama lain.

ORGANISASI

JPII Youth merupakan bagian dari Yayasan Yohanes Paulus II Indonesia, cabang Indonesia dari Yayasan Yohanes Paulus II yang berpusat di Roma.


Kami juga berada di bawah Komisi Keuskupan Agung Jakarta sejak 2012, dan dipandu oleh Pastor Thomas Hidya Tjaya, SJ, Ph.D. sebagai Moderator.

popejpii.jpeg
TENTANG YAYASAN YOHANES PAULUS II

Yayasan Yohanes Paulus II berpusat di Vatikan dan didirikan melalui Dekrit Kepausan pada tahun 1981 sebagai suatu organisasi gereja nirlaba, dengan tujuan mendukung dan mempromosikan inisiatif-inisiatif yang berkait dengan pontifikat Bapa Suci Yohanes Paulus II

 

Santo Paus Yohanes Paulus II adalah sumber nama dan sumber inspirasi bagi komunitas JPII Youth. Dia menekankan bahwa sangat penting bagi kaum muda untuk bertemu dengan Kristus dan melaksanakan perbuatan yang mencerminkan kasih Kristus pada dunia.

 

“Orang-orang muda yang terkasih, biarkan cahaya Kristus masuk ke dalam dirimu dan pancarkan cahaya itu di mana pun engkau berada.”

bottom of page